Bayangkan segelas air bening yang tampak menyegarkan di siang hari yang panas. Namun, tanpa disadari, air tersebut membawa ribuan mikroorganisme berbahaya yang tak terlihat oleh mata. Satu tegukan bisa menjadi awal dari hari-hari yang melelahkan di atas tempat tidur, atau bahkan lebih buruk lagi — masuk rumah sakit. Inilah bahaya air terkontaminasi.
Air adalah sumber kehidupan, tapi jika tercemar, air juga bisa menjadi sumber kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 2 miliar orang di dunia mengonsumsi air yang terkontaminasi feses. Akibatnya, jutaan orang jatuh sakit setiap tahun, dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam jenis-jenis penyakit yang bisa ditimbulkan oleh air minum yang tidak higienis dan mengapa penting untuk memastikan bahwa air yang kita konsumsi benar-benar aman.
1. Diare
Diare adalah gejala utama yang muncul setelah mengonsumsi air yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Air yang terkontaminasi feses manusia atau hewan bisa mengandung patogen seperti Escherichia coli (E. coli), Rotavirus, dan Giardia.
Diare menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat. Jika tidak ditangani, diare berat bisa menyebabkan dehidrasi parah, terutama pada anak-anak dan lansia, bahkan bisa menyebabkan kematian.
2. Kolera
Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang biasanya menyebar melalui air minum yang terkontaminasi. Penyakit ini menyebabkan diare hebat dalam waktu singkat dan dapat menimbulkan kematian hanya dalam hitungan jam karena dehidrasi akut.
Tanda-tanda:
- Diare berair parah
- Muntah
- Kram otot
- Tekanan darah turun secara drastis
Kolera sering menjadi epidemi di wilayah yang mengalami bencana atau krisis air, seperti banjir atau konflik.
Baca Juga: Air Minum Tak Terstandarisasi: Ancaman Tersembunyi di Balik Harga Murah
3. Tifus
Tifus atau demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi, bakteri yang dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi feses penderita.
Gejala:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Mual
- Diare atau sembelit
- Lemah dan lesu
Penyakit ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu dan menyebabkan komplikasi serius seperti perdarahan usus jika tidak diobati dengan antibiotik.
4. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, yang dapat menyebar melalui air minum atau makanan yang terkontaminasi tinja penderita.
Gejala:
- Demam
- Lemas
- Mual dan muntah
- Urin berwarna gelap
- Mata dan kulit menguning (ikterus)
Walaupun tidak menyebabkan penyakit kronis, Hepatitis A bisa menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan komplikasi pada hati, terutama pada lansia.
5. Disentri
Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan diare berdarah dan nyeri perut hebat. Penyebabnya bisa berupa bakteri Shigella atau parasit Entamoeba histolytica, yang banyak ditemukan dalam air yang tidak higienis.
Disentri bisa menyebabkan kerusakan usus jangka panjang, dehidrasi parah, hingga kematian jika tidak ditangani dengan benar.
6. Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan melalui air yang tercemar urin hewan, terutama tikus. Penyakit ini bisa menyebar saat seseorang berenang, mencuci, atau mengonsumsi air tercemar.
Gejala awal:
- Demam mendadak
- Nyeri otot, terutama di betis
- Sakit kepala
- Mual
Jika tidak ditangani, leptospirosis bisa berkembang menjadi gagal ginjal, meningitis, hingga kematian.
7. Infeksi Cacing dan Protozoa Lainnya
Air minum yang tidak dimasak atau tidak diolah dengan benar bisa menjadi media bagi telur-telur cacing atau protozoa lain seperti Entamoeba, Blastocystis, dan lainnya. Konsumsi jangka panjang bisa menyebabkan:
- Malnutrisi
- Penurunan sistem imun
- Gangguan pencernaan kronis
Anak-anak yang sering terpapar air kotor juga rentan mengalami stunting karena tubuhnya terus-menerus diserang oleh parasit.
Bagaimana Mencegahnya?
Mencegah penyakit akibat air minum yang tidak higienis sebenarnya tidak sulit. Berikut beberapa langkah penting:
1. Gunakan air yang telah melalui proses filtrasi dan disinfeksi
Memastikan air yang dikonsumsi telah melalui proses penyaringan, seperti reverse osmosis, UV, atau ozonisasi.
2. Pilih gerai air isi ulang yang terpercaya
Pastikan Anda mendapatkan air dari gerai yang menjaga kebersihan dan kualitas airnya secara konsisten.
3. Masak air hingga mendidih jika ragu akan kebersihannya
Tapi ingat, memasak saja tidak menghilangkan semua kontaminan — seperti logam berat atau bahan kimia.
4. Periksa sumber air dan peralatan secara berkala
Jangan abaikan kebersihan galon, dispenser, dan tempat penyimpanan air.
Baca Juga: Air Isi Ulang Apakah Aman? Ini Faktanya
Murni: Solusi Air Minum Higienis untuk Keluarga Indonesia
Di tengah kekhawatiran akan air minum yang tidak higienis, Murni hadir sebagai solusi yang bisa Anda percaya. Kami memastikan setiap tetes air yang Anda konsumsi telah melalui proses filtrasi dan disinfeksi menyeluruh sehingga bebas dari bakteri, virus, dan bahan berbahaya lainnya.
Gerai air isi ulang Murni:
- Menggunakan teknologi filtrasi dan disinfeksi modern
- Mengikuti standar kebersihan dan sanitasi ketat
- Selalu menjaga kualitas air dari sumber hingga galon
Temukan gerai Murni terdekat di kota Anda dan pastikan keluarga Anda terlindungi dari bahaya air terkontaminasi.